Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapan negaranya untuk meningkatkan kerja sama di sektor energi dengan Indonesia, termasuk menambah pasokan minyak dan gas alam cair (LNG) ke pasar nasional.
Dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Istana St. Petersburg, Kamis (19/6), Presiden Putin menyebut sejumlah perusahaan Rusia telah bekerja secara efektif di Indonesia dan siap memperluas kontribusinya.
“Perusahaan Rusia bekerja di Indonesia dengan efektif, kami bersedia menambah pasokan minyak dan LNG cair ke pasar Indonesia,” ujarnya.
Ia juga mengatakan kolaborasi strategis yang sedang berlangsung antara Rosneft dan Pertamina dalam pembangunan kilang dan fasilitas petrokimia di Provinsi Jawa Timur sebagai contoh nyata penguatan hubungan ekonomi kedua negara di sektor energi.
Dilansir dari situs resmi Pertamina, proyek yang dijalin sejak November 2017 itu dikenal dengan nama Kilang GRR Tuban (Grass Root Refinery Tuban) dan dijalankan melalui perusahaan patungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia (PRPP).
Kilang Grass Root Refinery (GRR) Tuban merupakan kilang BBM dengan teknologi canggih berkapasitas pengolahan crude oil mencapai 300 ribu barel per hari.
Kilang GRR Tuban mampu memproduksi total BBM sejumlah 10,921 kilo ton per tahun serta 5060 kilo ton produk petrokimia dan turunan petrokimia lainnya per tahun.
Dikatakan Presiden Putin, Rusia juga membuka peluang keterlibatan dalam proyek-proyek energi baru dan pengembangan infrastruktur migas di Indonesia.
“Kami bersedia untuk ikut serta dalam proyek baru di lepas landas Indonesia dan modernisasi infrastruktur untuk mendongkrak produksi minyak di ladang tua,” kata Presiden Putin.